Berita

Market Review, Jumat 26 Januari 2024

Author : Rifan Financindo Berjangka in Berita

Nikkei

Saham Tokyo ditutup lebih rendah pada hari Jumat (26/1) setelah reli mendekati level tertinggi dalam 34 tahun karena kerugian saham-saham terkait chip membebani pasar.

Indeks acuan Nikkei 225 kehilangan 1,34 persen, atau 485,40 poin, menjadi berakhir pada 35.751,07, sedangkan indeks Topix yang lebih luas turun 1,35 persen, atau 34,27 poin, menjadi 2.497,65.

Hang Seng

Saham-saham Hong Kong berakhir dengan kerugian besar pada hari Jumat (26/1) karena para pengambil keuntungan (profit-taker) mulai mengambil tindakan setelah reli selama tiga hari yang menyebabkan saham tersebut naik lebih dari delapan persen sebagai reaksi terhadap janji Tiongkok untuk meningkatkan perekonomian negara tersebut.

Indeks Hang Seng turun 1,60 persen atau 259,73 poin ke level 15.952,23.

Indeks Shanghai Composite bertambah 0,14 persen atau 4,11 poin pada level 2.910,22 dan Indeks Shenzhen Composite di bursa kedua Tiongkok kehilangan 0,71 persen atau 11,94 poin ke level 1.678,04.

Emas

Harga emas bertahan stabil pada Jumat (26/1) karena perhatian investor beralih ke pertemuan kebijakan Federal Reserve AS yang dijadwalkan pekan depan guna mendapatkan pandangan lebih lanjut mengenai prospek suku bunga.

Harga emas di pasar spot sedikit berubah pada $2,016,95 per ons pada pukul 14:15 waktu timur AS (19.15 GMT), turun 0,6% sepanjang pekan ini.

Sementara emas berjangka AS sebagian besar menetap datar di level $2,017.3.

Harga-harga di AS naik secara moderat pada bulan Desember, sehingga menjaga kenaikan inflasi tahunan di bawah 3% selama tiga bulan berturut-turut, sehingga memungkinkan The Fed untuk mulai menurunkan suku bunganya tahun ini di kuartal keempat.

Harga perak di pasar spot turun 0,8% menjadi $22,75 per ons dan menuju pekan terbaiknya dalam lima minggu terakhir.

Platinum naik 2,6% menjadi $914,33 dan paladium naik 1,9% menjadi $958,81, sehingga keduanya berada di jalur kenaikan mingguan.

Minyak

Minyak mentah AS menutup pekan terbaiknya dalam lebih dari empat bulan pada Jumat (26/1), karena berita ekonomi positif di dua negara terbesar di dunia meningkatkan harapan akan permintaan minyak mentah yang lebih kuat tahun ini.

Kontrak West Texas Intermediate untuk bulan Maret naik 65 sen, atau 0,84%, menjadi $78,01 per barel. Kontrak Minyak Brent untuk bulan Maret ditutup pada level $83,55 per barel, naik $1,12 atau 1,36%.

Minyak mentah AS membukukan pekan terbaiknya, naik 6,27%, sejak 1 September, sementara minyak mentah acuan global terakhir naik 6,35% untuk pekan ini. WTI dan Brent masing-masing naik lebih dari 8%, untuk tahun ini.

Bagi konsumen, kenaikan harga minyak berarti harga di SPBU sedikit lebih tinggi. Rata-rata nasional untuk satu galon bahan bakar berada pada $3,10 pada hari ini, naik sekitar 1 sen dibandingkan pekan lalu, menurut motorist group AAA.

Harga gas akan terus naik hingga musim semi, kata Patrick de Haan, analis GasBuddy, di media sosial pada hari Kamis.

Sementara AS melaporkan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan pada kuartal keempat sebesar 3,3%, dibandingkan dengan perkiraan Wall Street sebesar 2%. Di sisi lain, Tiongkok melonggarkan persyaratan cadangan banknya dalam upaya untuk meningkatkan pertumbuhan di tengah kekhawatiran karena perekonomiannya sedang yang terpuruk.

background-shape background-shape background-shape background-shape background-shape background-shape