Market Review, Selasa 27 Februari 2024
Author : Rifan Financindo Berjangka in Berita
Nikkei
Saham-saham Tokyo naik tipis pada penutupan hari Selasa (27/2), dengan aksi bargain-hunting yang membantu indeks Nikkei memperbarui level tertinggi sepanjang masa.
Indeks acuan Nikkei 225 berakhir naik 0,01 persen, atau 5,81 poin, menjadi 39.239,52, sedangkan indeks Topix yang lebih luas ditutup naik 0,18 persen, atau 4,84 poin, menjadi 2.678,46.
Hang Seng
Saham-saham Hong Kong berakhir lebih tinggi pada hari Selasa (27/2) karena para pedagang menunggu data ekonomi AS minggu ini dengan harapan mendapatkan petunjuk penurunan suku bunga.
Indeks Hang Seng naik 0,9 persen atau 156,06 poin, untuk ditutup pada level 16.790,80.
Indeks Shanghai Composite berakhir naik 1,3 persen, atau 38,46 poin, ke level 3.015,48, dan Indeks Shenzhen Composite di bursa kedua Tiongkok juga bertambah 2,4 persen, atau 39,43 poin, pada level 1.716,58.
Emas
Emas ditutup dengan gain pada Selasa (27/2) karena imbal hasil obligasi pemerintah AS yang beragam sementara dolar bergerak lebih rendah.
Emas untuk penyerahan April ditutup naik US$5,20 yang menetap di US$2.044,10 per ons.
Kenaikan ini terjadi karena imbal hasil treasury beragam karena ekspektasi penurunan suku bunga AS dalam waktu dekat memudar, dan pejabat Federal Reserve tidak mau mengambil risiko melihat kenaikan inflasi dengan memangkas suku bunga terlalu cepat.
Imbal hasil obligasi dua tahun AS terakhir terlihat turun 1,0 basis poin menjadi 4,704%, sedangkan obligasi 10 tahun naik 2,1 basis poin menjadi 4,303%.
Sementara dolar melemah, yang membuat emas lebih terjangkau bagi pembeli internasional. Indeks dolar ICE terakhir terlihat turun 0,06 poin menjadi 103,77.
Minyak
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup lebih tinggi pada Selasa (27/2) setelah sebuah laporan mengatakan OPEC+ mungkin memperpanjang pengurangan produksi sukarela yang akan berakhir pada akhir Maret hingga kuartal kedua dan dapat memperpanjangnya hingga tahun 2024.
Minyak mentah WTI untuk pengiriman April ditutup naik US$1,29 menjadi US$78,87 per barel, sedangkan minyak mentah Brent April, yang menjadi acuan global, ditutup naik US$1,12 menjadi US$83,65.
Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, Reuters melaporkan OPEC+ sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang pemotongan sukarela hingga kuartal kedua, sementara dua sumber mengatakan kelompok tersebut dapat mempertahankan pemotongan sepanjang tahun, memperketat pasokan selama bulan-bulan musim panas dengan permintaan tinggi.
Kartel tersebut akan bertemu awal bulan depan untuk meninjau target produksi kuartal kedua dan diperkirakan akan mempertahankan pengurangan tersebut hingga akhir Juni.