Saham Asia Pasifik Anjlok, Nasdaq Catat Hari Terburuknya Sejak 2022
Author : Rifan Financindo Berjangka in Berita
Pasar saham Asia Pasifik anjlok karena saham terkait chip anjlok menyusul laporan pembatasan ekspor yang ketat dari AS dan meningkatnya perseteruan geopolitik yang dipicu oleh komentar dari mantan Presiden AS Donald Trump.
Indeks Nasdaq Composite anjlok hampir 2,8% semalam yang mencatat hari terburuknya sejak Desember 2022.
Indeks teknologi itu turun 2,77% hingga ditutup pada 17.996,92 karena investor terus menyukai saham yang sensitif terhadap suku bunga daripada nama-nama teknologi besar di tengah optimisme atas kemungkinan penurunan suku bunga menyusul peringatan Ketua Fed Jerome Powell untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Di Asia, investor mempertimbangkan data perdagangan terbaru Jepang.
Ekspor Jepang naik 5,4% tahun ke tahun pada bulan Juni, penurunan tajam dari 13,5% pada bulan Mei. Impor tumbuh 3,2% tahun ke tahun bulan lalu, turun dari 9,5% pada bulan Mei. Baik ekspor maupun impor gagal memenuhi ekspektasi Reuters sebesar 6,4% dan 9,3%.
Neraca perdagangan Jepang berbalik dari defisit 1,2 triliun yen pada bulan Mei, atau $7,7 miliar, menjadi surplus 224 miliar yen.
Indeks Nikkei 225 Jepang turun lebih dari 2%, sementara Topix turun 1,13%.
Indeks Kospi Korea Selatan turun 1,27%, sementara Kosdaq berkapitalisasi kecil turun 1,48%.
Indeks acuan Australia turun tipis, karena investor menunggu data ketenagakerjaan yang akan dirilis di kemudian hari.
Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong berada di 17.685, lebih rendah dari penutupan terakhir HSI di 17.739,41. Semalam di AS, Dow Jones Industrial Average naik 243,60 poin, atau 0,59%, dan ditutup pada level 41.198,08. Ini adalah pertama kalinya indeks ditutup di atas level 41.000. S&P 500 secara umum turun 1,39%, dengan industri teknologi informasi dan layanan komunikasi menjadi yang berkinerja paling lemah dalam sesi tersebut.(yds)
Sumber: CNBC